Jejak manis perempuan bergamis (6)

Minggu, 22 Agustus 2010

Jejak manis perempuan bergamis (6)

Aku menikahimu ketika malam mencumbu senja
Burung burung dan cakrawala
Bernyanyi di rerindang cemara
Mungkin akulah burung gereja
Dan kau ayat ayat yang mengeja

Di mana bahagia?
Selain kau perempuan berwajah kaca


Purwodadi,
17 Agustus 2010

Jejak manis perempuan bergamis (5)

Jejak manis perempuan bergamis (5)

Menanak benak sejenak
Bercangkir pikir terkupas keras
Bagai arus iris sungai jalan kotamu cadas
Kemana kaki uji lelaki kau telah berkemas
Di udara samudera panas mata mata limas mereka cemas

Aku sejuta satu tanya serupa ragu batu
Arah rumah kau jejak buru lalu tuju
Selain kepadaMu

Kau berbaju wudlu

Purwodadi,
17 Agustus 2010

Jejak manis perempuan bergamis (4)

Jejak manis perempuan bergamis (4)

Aku mencarimu ribuan debu
Senyummu bagai madu
Memagari sisi abu abu

Aku tanya Sang abadi
Kau sedang bertani
Jagung dan padi

Murni, kau tahu bulir padi
Berwarna keemasan
Kemana berkemas?
Agar aku tak cemas

Purwodadi,
16 Agustus 2010

Jejak manis perempuan bergamis (3)

Jejak manis perempuan bergamis (3)

Di kotamu matahari terik
Wajah bangunan aduhai eksotik
Sederhana dan manik manik
Penduduk jiwa jiwa cantik

Di antara lumpur dan padas
Kau cahaya hidup keras
Jalan jalan batu menguras nafas
Bagai cambuk waktu memecut kertas

Kau hujan, lahir di luas ladang
Menggendam tiap pandang
Menjadikan aku ilalang

Aku mencintaimu
Karena Dia mencintamu

Purwodadi,
16 Agustus 2010

Jejak manis perempuan bergamis (2)

Jejak manis perempuan bergamis (2)

Aku pulang dari rumah Penjawab doa
Mengukir roda
Arah barat daya
Mengencani senja
Seluas padang cahaya

Ketika nanti di lintang waktu yang terdamba
Ku berdoa di pusara air mata

Sementara gema azan menyapu langit
Memangil pulang burung burung di awan yang menyipit

Aku tiba di kotamu
Wahai mata beribu bunga


Purwodadi,
16 Agustus 2010

Jejak manis perempuan bergamis

Jejak manis perempuan bergamis

Jalan roda adalah perjumpaan mula
Menemu ruh di rumah Penjawab doa
Mata khilap setiap tatap
Menghirup aroma nikmat di tiap riwayat

Sayap sayap malaikat
Mengantung di senyum yang tak pucat
Aku seperti mayat
Ketika ayat ayat menangkup rekat

"assallamu allaikum..."
Mengisi saraf
Mengiris urat

"waallaikumu salam.."
Secepat kilat

Padahal telah debu
Mengejar deru angin lalu

Tinggal hatiku
Bekubang salju

Duh, kau


Rembang - Purwodadi,
16 Agustus 2010

Jejak nafsu perempuan kupukupu

Rabu, 18 Agustus 2010

 Jejak nafsu perempuan kupukupu

Pernah di bilangan waktu
Ku sapa kau
Sendiri berdiri kelu
Aroma parfume dan kemilau gincu

"Ayo! Kita makan dulu?"
Setelah itu terserah aku

Aku mau lihat matamu
Kau beri aku pupu
Aku mau lihat senyum
Kau beri aku payudara ranum
Aku tanya nama
Kau jawab lama dan biaya

"ah.."


Purwodadi,
16 Agustus 2010